Kamis, 23 Januari 2014

menjadi yang lebih baik

Orang yang lebih baik di antara kita ialah, orang yang selalu membersihkan dirinya dari berbagai dosa dan menghiasi dirinya dengan amal shaleh.





Salam

Ahmad Fauzi / Penulis

Rabu, 06 November 2013

telah rampung



Assalaamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Tiadalah saya jenuh bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengingat buku pertama yang saya tulis telah terbit atas izinNya dengan judul Masihkah Ada Harapan untukku Ya Rabb... (Catatan Seorang Muallaf) dan telah dimiliki oleh masyarakat, khususnya para Dosen STAIN Bukittinggi dan kawan-kawan Mahasiswa. Walau saya akui buku tersebut masih terdapat berbagai kekurangan.
Tak lupa ucapan terimakasih kepada ‘Forum Aktif Menulis’ (FAM) selaku pihak penerbit yang telah membantu dalam proses penerbitan dan percetakan. Semoga Allah menggantinya dengan yang lebih baik. amiin.
Alhamdulillah, ucapan syukur itu saya sampaikan lagi hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, atas petunjukNya buku ke dua ini telah rampung saya tulis. Sebuah kenikmatan besar atas petunjuk dan segala  rahmat yang masih Allah titipkan kepada saya. Hanya kepada Engkaulah semua makhluk bergantung dan semua makhluk akan kembali pula kepada Engkau. Engkaulah yang Mahakuasa atas segala sesuatu dan Engkau Maha Menolong.
Buku yang saya beri judul Agar Engkau Bahagia (Catatan seorang Muallaf) seri 2 ini masih ada kaitannya dengan buku pertama saya yaitu Masihkah Ada Harapan untukku Ya Rabb... (Catatan Seorang Muallaf). Akan tetapi di dalam buku kedua ini, saya bubuhkan beberapa pengalaman setelah masuk Agama Islam. Harapan saya semoga dapat memberi manfaat bagi pembaca.
Akhirnya saya menyadari, bahwa isi buku yang saya tulis ini “Agar Engkau Bahagia” (Catatan seorang Muallaf) seri 2, masih terdapat berbagai kekurangan, apakah dari segi penyusunan kata/kalimat, penggunaan istilah, atau penempatan pendapat ahli. Oleh sebab itu dengan senang hati, berharaplah penulis akan kritik dan saran yang bersifat membangung demi kesempurnaan karya selanjutnya. Wasallaam.
                                        
Ahmad Fauzi / Penulis
Bukittinggi, 15 Dzulhijjah 1434 H/ 20 Oktober 2013 M

berikut cover buku kedua saya,

Selasa, 29 Oktober 2013

cambuk diri

CAMBUK DIRI

                                                  

Seribu alasan kita lontarkan
Ketika ditanya guru
Kenapa anda terlambat
Anu, ini, dan itu.
Itulah yang kita jawab
Akankah demikian
Bila dimintai pertanggung
Jawaban oleh Allah...?
Sungguh tidak!
Ingat,
Waktu itu mulut dikunci
Anggota badan yang bersaksi.
Pada hari ini kami
tutup mulut mereka;
dan berkatalah kepada kami
tangan mereka dan memberi
kesaksianlah kaki mereka
terhadap apa yang dahulu
mereka usahakan.

Qs Yassin :65

AHMAD FAUZI DAKWAH ISLAM

DAKWAH ISLAM
OLEH AHMAD FAUZI


MEMBUDAYAKAN TEGUR SAPA


Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.” Qs Ali Imran: 104

            Saudaraku, salah satu perbuatan yang mulia dalam menyempurnakan nilai-nilai taqwa ini ialah saling mengingatkan di antara kita, bukan melampiaskan dendam.

……Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”

            Dapatlah diakui, bahwa telah banyak kesenjangan yang dilakukan manusia dalam meraungi hidup ini. Kadang kala hidup ini ingin menguasai apa yang dikehendakinya sehingga tak terpikirkan olehnya apa yang menjadi salah bagi orang lain. Hidup ini juga sering kali ingin kebebasan sehingga lupa akan norma-norma yang mengikatnya. Mungkin apa yang kita anggap baik itu belum tentu baik atau dapat diterima oleh orang lain, sehingga membuat semuanya pun berubah dan salah paham.
            Saudaraku, kerusakan moral/akhlak dapatlah kita lihat sendiri di berbagai daerah, dan semakin leluasanya manusia melakukan kerusakan/maksiat hingga bangga melakukan perbuatan dosa, hal itu juga terjadi karena tidak adanya di antara kita yang membudayakan tegur sapa. Dengan kata lain tak terpikirkan oleh kita untuk merubah kerusakan itu.
            Berikut sabda Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam, “Siapa yang melihat kerusakan hendaklah ia cegah dengan lisannya, andai tak sanggup hendak ia cegah dengan kekuasaannya, andai masih tak sanggup cegahlah dengan doa. Yang demikian adalah selemah-lemah iman.
            Dari hadits itu dapat dipahami, bahwa di antara kita mestilah membudayakan tegur sapa guna mengikis kerusakan/maksiat yang dilakukan oleh manusia.

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” Qs Ali Imran: 110
            Saudaraku, harus pula menjadi risau bagi kita, bahwa orang yang melakukan kerusakan di bumi ini azabnya/siksanya bukan hanya mengenai orang yang melakukannya, akan tetapi orang yang baik-baik sekalipun merasakannya.

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” Qs Al Anfaal: 25
            Tentulah kita semua tidak meninginkan hal itu, namun mewujudkannya marilah kita secara sadar membudayakan tegur sapa, membudayakan tegur sapa merupakan perbuatan yang sangat mulia di sisi Allah.
            Saudaraku, betapa indahnya hidup ini kalau di antara kita saling mengingatkan, saling menolong, saling menyuruh kepada yang baik mencegah yang munkar. Dan kemana lagi kita akan menemui keelokan ini kalau bukan dalam ajaran Islam!
            Saudaraku, salah satu tujuan Ramadhan ini ialah melatih diri untuk peduli terhadap sesama, membentuk diri menjadi insan yang gemar kepada nilai-nilai kebaikan.
Sangatlah mulia di antara kita yang menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah, mengamalkan perintah Allah--seperti menyuruh orang ke jalan Allah dan mencegah yang munkar, insya Allah yang demikian adalah orang-orang yang beruntung.